Jakarta, 18 Oktober 2018. Lima perusahaan di Indonesia menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang meraih sertifikasi EDGE. Kelima perusahaan ini adalah PT Tira Austenite Tbk, PT Pan Brothers Tbk, PT Adis Dimension Footwear, PT Accenture Indonesia dan PT Jones Lang Lasalle (JLL) Indonesia. Sertifikasi EDGE diserahkan langsung oleh Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Allaster Cox dan Presiden IBCWE, Shinta Kamdani.
Sertifikasi EDGE (Economic Dividens For Gender Equality) merupakan metodologi penilaian global terkemuka dan standard sertifikasi bisnis untuk kesetaraan gender. Sertifikasi EDGE dirancang untuk membantu perusahaan, tidak hanya menciptakan tempat kerja yang optimal bagi perempuan dan laki-laki, tetapi juga memberikan manfaat optimal bagi kinerja perusahaan. Pemberian sertifikasi EDGE ini merupakan yang pertama kali di Indonesia. Sampai saat ini, EDGE telah memberikan sertifikasi kepada kurang lebih 200 perusahaan di 48 negara dan 23 Industri.
Kepala Sekretariat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Darwanto, menyatakan bahwa “Program sertifikasi kompetensi merupakan salah satu upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia, baik di pasar domestik maupun internasional. Adanya ketidakcocokan antara kebutuhan pasar tenaga kerja dan ketrampilan pekerja, akan diantisipasi melalui strategi percepatan peningkatan kompetensi SDM melalui pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan sertifikasi kompetensi”.
“Sertifikasi EDGE mencerminkan janji perusahaan untuk menciptakan tempat kerja yang memberikan ruang dan kesempatan bagi perempuan dan laki-laki untuk mengembangkan potensinya secara penuh. Kami berharap perusahaan yang berhasil mendapatkan sertifikasi EDGE dapat menunjukan pentingnya nilai sertifikasi EDGE pada perusahaan lainnya. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara”, tutur Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Allaster Cox. Presiden Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Shinta W. Kamdani, mengaku, isu kesetaraan gender sudah menjadi isu global dan menjadi salah satu isu prioritas nasional. Dalam World Economic Forum 2017 disebutkan bahwa kesetaraan gender di Indonesia menduduki peringkat ke-84 dari 144 negara di dunia.Kepala Sekretariat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Darwanto, menyatakan bahwa “Program sertifikasi kompetensi merupakan salah satu upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia, baik di pasar domestik maupun internasional. Adanya ketidakcocokan antara kebutuhan pasar tenaga kerja dan ketrampilan pekerja, akan diantisipasi melalui strategi percepatan peningkatan kompetensi SDM melalui pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan sertifikasi kompetensi”.
“Negara bukanlah satu satunya pihak yang wajib mengedapankan isu kesetaraan gender, tetapi juga harus dilakukan oleh perusahaan. Kesetaraan gender bukan hanya baik untuk dilakukan, tetapi banyak studi yang telah membuktikan bahwa dengan menciptakan kesempatan dan lingkungan yang ramah gender, karyawan akan menjadi semakin produktif dan perusahaan makin bertumbuh besar, “tegas Shinta.








